sumber: http://www.lokerseni.web.id
Lusia bekali-kali mencoba memejamkan matanya, tetapi sepertinya rasa kantuk
tidak mencoba menyerang dirinya. Dia mencoba bermain dengan ponselnya berpikir
dia akan tertidur, karena biasanya begitu. Tetapi kali ini sama sekali lain
cerita, bermain ponsel malah membuat matanya semakin lebar. Karena bermain
ponsel gagal total dia memutuskan mencoba menghitung domba di pikiranya. Sampai
hitungan seratus bukan kantuk yang dia dapatkan malah keringat yang mengucur
dari jidatnya.
“Susah”
Matanya bekedip-kedip dalam kegelapan kamar. Telinganya mencoba menangkap
suara-suara malam, tetapi dia sama sekali tidak mendengar apapun. Sebenarnya
Lusia tidak terbiasa tidur dengan keaadan lampu mati, tetapi malam ini dia
terpaksa mematikan lampunya. Ada pemandangan yang membuatnya tidak enak di
hatinya saat lampu di nyalakan. “Baiklah aku menyerah deh” pikirnya dan mulai
beringsut dari ranjang mencoba meraih saklar lampu. Tanganya meraba-raba
perlahan namun pasti akhirnya dia bisa menemukannya.
“KLIK”
Sedikit senyum yang mengembang muncul di wajahnya yang cantik. gtyTapi
senyum itu perlahan menghilang, karena sesuatu itupun terlihat lagi. Sebuah
noda hitam terlukis di langit-langit kamarnya. Meskipun dia tahu mungkin itu
hanya sebuah rembesan air hujan tetapi noda itu bikin hati tidak enak. Terlihat
menyeramkan dengan warnanya yang kotor dan hitam kekuning-kuningan.
******
Mengecat itu meskipun sepele tetapi sebenarnya membutuhkan ketelitian.
Tukang cat harus benar-benar bisa memlih cat yang sesuai dan mengerjakan dengan
tata cara yang tepat. Kalau semua itu tidak terpenuhi cat akan mudah
mengelupas. Semua pekerjaan memang tidak ada yang mudah meskipun hanya
mengecat.
Hari ini aku ditugaskan oleh seorang ibu rumah tangga untuk mengecat
langit-langit kamar puterinya. Seperi biasanya aku menggosok dulu dengan amplas
untuk membersihkanya sebelum di cat.
“Susah”
Sebuah noda ini sangat susah aku bersihkan. Apakah langsung aku cat saja
ya? tapi pasti gampang mengelupas nantinya. Akhirnya aku memilih untuk
menggunkan bensin mungkin bisa hilang. Kakiku mulai melangkah turun dari tangga
karena sepertinya aku membawa bensin di tas perkakasku.
“KLIK”
Bau aroma bensin yang menyengat tercium saat tutup botol bensin terbuka.
Hidungku aku tutup rapat dengan tangan kananku. Langkah kakiku kuayunkan menuju
tangga dengan keadaan tangan kiriku memegang botol bensin dan tangan kananku
masih menutupi hidungku yang sangat sensitif dengan bau yang menyengat. Tetapi
hal itu tidak berlangsung lama karena tangan yang semula aku gunakan untuk
menutup hidung, aku alihkan untuk menutup mataku.Karena aku melihat sesuatu di
noda itu.
*******
Tangankuiseng menekan pulpenku cukup lama dan perlahan keluar tinta yang
cukup banyak di buku tulisku. Sebuah noda hitam telah muncul, mataku
memperhatikan noda itu dan aku termenung sebentar. Jangan- jangan?.
“Susah”
Pasti catatanku yang dibaliknya bisa kena haduh. Tanganku mulai membalikan
halamanya dan ternyata benar dugaanku.Ternyata perbuatanku ini menjadi bomerang
untuku sendiri. Tetapi kepalaku segera melupakan tentang catatan itu, karena
aku ingat sebuah cerita tentang sebuah noda. Iya sebuah noda yang muncul di
langit-langit kamar seorang gadis remaja.
Cerita ini diceritakan oleh salah satu sepupuku dari Sumatra. Disana cerita
ini cukup terkenal dan dibicarakan dari mulut-kemulut. Begini ceritanya suatu
hari muncul sebuah noda hitam di kamar seorang gadis remaja itu. Dia merasa
terganggu dengan hal itu dan merengek kapada orang tuanya untuk mengecat ulang
langit-langit kamarnya. Tetapi tukang cat yang dipanggil tidak menyelesaikan
pekerjaanya malah di tinggal lari begitu saja pekerjaanya tanpa berkata apapun.
Akhirnya malam itu dia terpaksa tidur dengan noda hitam yang masih terlihat
jelas di langit-langit kamarnya.
Karena mulai terbiasa, gadis itu tidak peduli lagi dengan noda yang
terpampang di langit-langit kamarnya. Dia sudah terbiasa dengan tidur melihat
langit-langit yang bernoda hitam itu. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama
karena suatu hari saat dia terbangun dari tidurnya noda itu telah menghilang
dari langit-langit kamarnya. Hal itu membuat dia heran tetapi dia tidak ambil
pusing karenanya.
Sampai suatu hari…..
Setelah jam olahraga saat gadis itu di ruangan ganti bersama teman-temanya.
Terdengar suara jeritan cukup keras, kalian tahu siapakah yang menjerit dan
karena apakah?. Jeritan itu berasal dari teman-temannya, karena melihat sesuatu
di punggung gadis itu. Iya sebuah noda hitam terlukis di punggungnya dan
tersembul wajah pucat seorang perampuan dari noda itu dan tersenyum kearah
mereka.
“KLIK”
Aku menutup pulpenku daripada tanganku tergoda lagi untuk membuat sebuah
noda hitam di buku tulis. Melihat noda itu mebuatku merinding sekarang. Mungkin
banyak orang yang selalu sibuk berpikir untuk menghilangkan suatu noda tetapi
sama sekali tidak berpikir.
Dari mana noda itu berasal?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar